Euforia origami berhari-hari :) |
Origami pada awalnya saya kira melulu soal kegiatan melipat kertas yang rumit dan hanya berbentuk 2 dimensi. Dari dulu saya selalu lupa step-step membuat origami bangau kertas yang super terkenal itu. Besides, saya juga bukan Japanese freak yang tergila-gila akan hal-hal berbau Jepang, jadi tidak pernah merasa bersalah dengan keadaan itu :P. Sampai pada akhirnya IIP Bandung menyelenggarakan workshop perdana dengan tema belajar membuat origami. Pandangan saya tentang origami seketika berubah, dan malah jadi kecanduan dengan aktivitas yang satu ini :)
Awalnya secara tidak sengaja saya membaca headline sebuah berita tentang manfaat kegiatan origami untuk anak-anak. Penasaran dan ingin belajar lebih jauh demi anak, spontan saya usulkan ide belajar origami ini kepada para perintis IIP Bandung sebagai salah satu agenda kegiatan kami. Gayung bersambut dan singkat cerita tema ini dijadikan kegiatan workshop perdana IIP Bandung. Mencari guru untuk mengajarkan origami ini juga tidak sulit, karena salah satu anggota IIP Bandung ada yang sudah malang melintang lama di dunia origami, pernah belajar langsung origami di negri Sakura dan kebetulan kerabat dekat suami saya. Beliau adalah Deris Ristiana pemilih Rumah Origami Bandung (seputar Rumah Origami bisa dibaca disini). Saya biasa memanggil beliau dengan sapaan mak cu Deris.
Ini dia mak cu Deris sang pemilik Rumah Origami (captured by Dita Wulandari) |
Workshop ini diadakan hari Jum'at, 14 Maret 2014 bertempat di rumah mak cu Deris yang asri, nyaman dan unik :). Kami belajar di area ruang terbuka yang memang biasa dipakai sebagai pusat aktivitas Rumah Origami. Ada 2 (dua) bentuk origami yang diajarkan mak cu Deris di workshop kali ini. Origami box segi-8 untuk diikuti para ibu - yang bisa digunakan sebagai box penyimpanan, box kado, mempercantik kotak kue lebaran atau sekedar sebagai pajangan yang cantik- dan origami pensil warna untuk diikuti anak-anak. Mak cu Deris menyampaikan banyaknya manfaat yang bisa dirasakan dengan mengikuti kegiatan origami, baik untuk anak-anak, orang dewasa bahkan para lansia. Bagi anak-anak terbukti kegiatan origami dapat memperpanjang rentang konsentrasi sehingga sangat bermanfaat dalam proses belajar, menumbuhkan imajinasi, kreativitas, belajar membaca gambar, berhitung, dan mengenal warna dengan mengasyikkan (bagi usia toddler). Bagi orang dewasa dan lansia kegiatan origami dapat merangsang kreativitas, jadi kegiatan yang menyenangkan di waktu luang, menambah skill dan memperlambat kepikunan. Kabarnya di Jepang sana yang paling semangat mengikuti kelas origami adalah para lansia lhooh, keren ya.
Beberapa foto kegiatan saat workshop origami (captured by Dita Wulandari and Destiyana Dewi) |
Saya amaze karena mampu mengikuti langkah-langkah membuat si box segi-8 sampai jadi, makanya kecanduan, ahahaha. Awalnya meniatkan ikut untuk menambah referensi kegiatan bersama anak, tapi ternyata malah candu dengan aktivitas origami untuk ibu-ibu. Hihihi. Sampai rumah tidak sabar untuk upload foto si box segi-8 di facebook saking senangnya (*mulai agak norak :p). Dan ternyata animo teman-teman yang melihat foto narsis saya luar biasa, ingin juga tahu gimana sih cara membuat si cantik segi-8 ini. And here there are:
Alat dan Bahan:
- 16 lembar kertas origami bercorak, atau polos, atau campuran dari keduanya, atau campuran dari beberapa corak kertas untuk variasi tampilan hasil akhir, sesuai dengan selera. Ukuran kertas origami juga sesuai selera.
- Penjepit kertas (paper clips) ukuran kecil.
Langkah-Langkah Pengerjaan:
Langkah-langkah membuat origami box segi-8 |
- Lipat origami membentuk segitiga, buka lipatan kemudian lakukan hal yang sama pada sudut lainnya.
- Buka lipatan sehingga terlihat bekas kedua lipatan (kress) berbentuk silang (X).
- Lipat keempat sudut kertas mengikuti garis kress menuju pusat kertas.
- Gambar hasil lipatan langkah no.3
- Buka lipatan segitiga atas dan bawah.
- Lipat segitiga bawah sampai ujung kertas bertemu titik pertemuan kress segitiga atas, kertas origami sekarang berbentuk seperti amplop.
- Lipat bagian kanan kertas mengikuti garis kertas seperti pada gambar no.7.
- Balik kertas.
- Pertegas kress horizontal pada sisi bawah kertas, kemudian buka kembali lipatan.
- Lipat kertas mengikuti garis tengah kertas.
- Sehingga bagian kertas yang menghadap ke kita tampak seperti gambar no.11.
- Bagian kanan kertas dilipat ke arah kanan mengikuti garis kertas seperti pada gambar.
- Sehingga hasil lipatan tampak seperti gambar no.13.
- Lakukan langkah-langkah yang sama pada sisa kertas origami lainnya.
- Bagi 2 kelompok kertas, masing-masing berjumlah 8 untuk bagian atas dan bawah box. Ambil 1 kertas, kemudian buka perlahan dan pegang di tangan kiri seperti tampak pada gambar no.15.
- Ambil 1 kertas lainnya, buka dan pegang dengan tangan kanan. Kemudian selipkan kertas ditangan kanan ke bagian lipatan terbuka bagian kanan kertas di tangan kiri seperti tampak pada gambar no.16.
- Rapikan sambungan kedua kertas, sehingga bagian kress bawah saling mengunci.
- Selipkan paper clip agar sambungan kedua kertas tidak bergeser.
- Lakukan langkah 17-19 pada 6 kertas lainnya.
- Sambungkan kertas ke-1 dan ke-8, sehingga rangkaian kertas origami saling bersambungan seperti gambar no.20.
- Rapihkan bagian kertas yang mencuat ke atas mengikuti alur lipatan, sehingga bagian yang tadinya tegak dapat diposisikan saling menyilang dan sejajar dasar box.
- Lipat ujung-ujung kertas yang mencuat mengikuti pola lipatan pada tengah box, berfungsi juga untuk memperkuat sambungan antar kertas.
- Lepas semua paper clips, ini lah bagian bawah box yang sudah jadi.
- Lakukan kembali langkah 15-23 untuk membuat bagian atas box.
- Gabungkan bagian bawah box dengan bagian atas nya. Selesai :)
Agak panjang ya, tapi jika dipraktekkan cukup cepat koq, apalagi jika sudah mahir. Semoga keterangan gambar dan fotonya jelas ya teman-teman dan bisa diikuti. Saya pribadi larut dalam euforia origami ini sampai berhari-hari. Sampai dipikirkan benar-benar kalau kertas corak x digabung dengan corak y dan z, nanti hasil akhir corak boxnya bakal jadi seperti apa. Jadi mengasah kemampuan visualisasi otak juga, lumayan buat saya yang kemampuan imajinasinya pas-pasan :p.
Selamat mencoba yaaa :)