Mendekorasi rumah merupakan satu wahana belajar tersendiri
buat saya (dan keluarga). There is always
a better way kata Thomas A. Eddison – salah satu penemu paling fenomenal
dalam sejarah peradaban manusia.
And there are so many better ways to make your home looks much better.
Bulan ini, saya dan suami sedang getolnya ingin mendekorasi ulang ruangan-ruangan di rumah kami. Setelah evaluasi bersama, selama 1 tahun ini kami belum punya konsep design yang jelas untuk tiap ruangan di rumah ini. Kami sebagai penghuni tidak merasakan harmonisasi antar ruang, rumah kami terasa flat dan kurang memiliki jiwa.
Awalnya kami berharap bisa
menciptakan detail kesan minimalis pada interior. Walau nama konsepnya
minimalis ternyata dana yang harus dikeluarkan untuk dapat merealisasikan
konsep ini tetap cukup besar bagi kami. Jadilah kami ganti konsep jadi “yang penting ada furniture utama”, hehehe. Selang beberapa waktu suami
mengusulkan tema “open space” , katanya agar punya ruang yang besar selama Ghazi
belajar jalan. Oke masuk akal, saya pun setuju. Semua furniture di ruang utama
diposisikan menempel dinding, jadi terciptalah satu ruang cukup besar tanpa
sekat untuk ghazi berjalan, bermain bahkan berlari.
Sekarang kami masih sibuk
browsing di internet untuk mencari inspirasi. Saya biasa cari inspirasi lewat
dunia maya di webnya IKEA.
Hehehe, full inspiring. Tinggal pintar-pintar mengolah dekorasi yang dipunya
atau didapat agar terlihat mendekati inspirasi display di web tersebut. Untuk
awal proyek redecorate besar-besaran
dengan dana terbatas ini (hehehe),
kami setuju memprioritaskan penambahan karakter design pada ruang tamu terlebih
dahulu. Menambah warna agar terkesan lebih ceria dan hidup, sama seperti para
penghuninya :).
Dan nyicil beli pernak pernik home
decoration yang menunjang konsep tersebut.
No comments:
Post a Comment